Romansa yang Dikelola Pemerintah 

    Romansa yang Dikelola Pemerintah 
    Romansa yang Dikelola Pemerintah 

    OPINI - Ada sebuah negeri yang megah dengan hasil bumi yang berlimpah, bahkan mencari emas saja tinggal mengais tanah. Namun anehnya, kenapa rakyatnya sengsara, seolah tercekik oleh pajak yang menetes seperti racun, menguras tenaga tanpa pernah memberi lega. Katanya para petinggi itu bilang hal itu demi pembangunan serta kesejahteraan bersama. Lucunya, kesejahteraan itu hanya tampak menyapa mereka yang sudah lama menikmati kemewahan dan perjalanan lintas benua. Sementara kami, kelas menengah hanya bisa tersenyum saat melihat label diskon di toko sebelah.

    Aku bukan petinggi atau korban dalam cerita ini, hanya warga biasa yang tidak cukup miskin untuk mendapatkan bantuan, dan tidak cukup kaya untuk kebal dari inflasi. Mereka bilang ekonomi negeri ini akan terus berkembang, tapi yang tumbuh hanya hutang dan beban pikiran. Katanya subsidi tepat sasaran, tapi sepertinya berharapun malu karena bukan aku yang mereka tuju. Tidak mendapatkan hal itu, seolah hal tersebut adalah pujian padahal itu vonis yang artinya: tidak mendapat bantuan jadi tolong tetap sabar.

    Dulu aku kira kerja keras bisa menyelamatkan, tetapi kini aku sadar yang menang bukan yang paling rajin, melainkan mereka yang merapat ke lingkar meja kekuasaan. Kami hanya bisa bertepuk tangan ketika mereka berkata inflasi terkendali, padahal yang terkendali hanyalah kemampuan kami untuk tetap bersabar di tengah ironi.

    Terkadang aku bisa bercanda dan membayangkan, mungkin jika aku miskin aku akan mendapatkan bantuan. Dan jika aku kaya mungkin bisa pindah negeri. Namun setelahnya yang akan kalian dengar hanya sebuah tawa, tawa yang terdengar seperti keluh yang tak sempat menjadi kata.

    Para petinggi itu bilang, pajak adalah bentuk cinta pada negara. Tapi cinta macam apa, jika yang paling mencintai justru dia yang sering disakiti. Sepertinya roti lapis adalah sebuah julukan yang cocok untuk kami, mencoba menahan beban dari dua sisi, ada tetapi selalu terlupakan. Sehingga saat terpanggang kami mulai gosong tanpa sempat terslamatkan.

    Judul: Romansa yang Dikelola Pemerintah 

    Oleh: Octa Amelia Ramadhani, Mahasiswa Hukum Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

    Hari/tanggal: Senin (06/10/2025)

    jawa tengah banyumas octa amelia ramadhani mahasiswa hukum universitas harapan bangsa purwokerto uhb purwokerto
    Narsono Son

    Narsono Son

    Artikel Sebelumnya

    Kuasa di Ujung Sekop Desa

    Artikel Berikutnya

    Krisis identitas Seorang Anak, Ketika Hidup...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Ratusan Personel Brimob, Samapta, Medis, dan K9 Dikerahkan Polri Perkuat Penanganan Bencana
    Polri Gelar Apel Pergeseran Pasukan, Tegaskan Komitmen Percepatan Bantuan Bencana
    Polri Kembali Kirim 3,8 Ton Logistik Operasional Pada Hari Ketiga Pengiriman, Termasuk Perlangkapan K9 dan Tenda Taktis
    Marinus Gea: Perjalanan Politik dan Pengabdian dari Daerah Pemilihan Banten III
    James Prananto: Sang Maestro Kopi Kenangan yang Menginspirasi

    Ikuti Kami